Laporan Perjalanan dan Analisis Karya Filsafat Seni

Nama                      : Rosida Nuraini
NPM                       : 202246500712
Kelas                       : R3J
Mata Kuliah            : Filsafat Seni
Dosen Pengampu    : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn


Pada perjalanan analisis karya ini, saya berkesempatan untuk datang ke salah satu Art Gallery yang bertempatan di CAN'S Gallery, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada kesempatan ini, CAN's Gallery melakukan pameran bertema "Future Wisdom" yang dibawakan oleh salah satu Graffiti artist, TuTu. Setelah melakukan pameran terakhirnya pada tahun 2015 silam, di pameran tunggalnya ini TuTu kembali membawakan 18 karya terbaiknya yang sudah ia kumpulkan selama 8 tahun ini.

Pameran ini dibuka untuk umum dari 8 Oktober hingga 8 November 2023.

Dalam pameran ini, saya menjumpai banyak sekali karya-karya yang sangat menarik perhatian saya.


1. WIDE OPEN

    Dari sekian banyak karya yang sudah saya jumpai di dalam pameran karya ini, lukisan inilah yang sangat menarik perhatian saya, lebih kepada arti yang sang seniman coba tunjukkan dalam karya ini. Karya ini berjudul "Wide Open" dengan ukuran media 161 × 110 cm, dengan mix media diatas kanvas. 

Karya ini memiliki keterangan "There will be right time, right place, and right person for everything". Dalam karya ini, sang seniman menggunakan aliran Surealisme, yang dimana sang seniman mencoba untuk menggabungkan imajinasinya kedalam karya tersebut. Bisa dilihat dengan kepala seorang wanita yang menyatu dengan tangga, lalu sosok laki-laki itu kontras dengan berukuran lebih kecil dari sang wanita. Hal itu juga dapat dilihat dari pemilihan kontras warna yang digunakan. Dengan adanya penggambaran pintu, jendela, orang yang datang, seorang laki-laki yang menuruni tangga, tangan yang mencoba menggapai didalam air, wajah yang menunjukkan ekspresi terkejut dan kesedihan, hal itu semua secara tidak langsung memberi kesan seperti adanya hal, semuanya akan datang dan pergi. 


2. MEMENTO

    Karya ini berjudul "Memento", dengan keterangan yang diberikan "We have love & hate relationship with time", karya ini memiliki ukuran 160 × 98 cm, dengan mix media di atas kanvas. Pada karya ini jika dilihat, memiliki aliran Fauvisme, yang dimana warna yang digunakan kontras dengan warna aslinya. Sang seniman membuat warna kulit pada objek perempuan tersebut bewarna emas. Ada juga bentuk yang dibuatnya tidak akurat seperti, jam yang tumpang tindih dengan wajah, serta jari tangan yang terpotong. Sang seniman mencoba menginterpretasikan gambar jam sebagai perumpamaan waktu, gunting sebagai alat memotong, juga pemilihan warna kulit yang jika di interpretasikan sebagai waktu adalah emas. 


3. SOLITUDE

    Karya ini berjudul "Solitude" dengan keterangan "Silence is golden & Solitude is sanctuary", karya ini memiliki ukuran 150 ×140 cm dengan mix media diatas kanvas. Karya ini memiliki aliran Surealisme, yang dimana sang seniman mencoba untuk menuangkan imajinasinya kedalam karyanya. Dapat dilihat bagian wajahnya saling terpisah, terlihat pula ada 2 wajah yang bertumpang tindih, serta kepala yang tidak terlihat utuh. Sang seniman mencoba menggambarkan seseorang yang sedang menutupi telinganya, yang mengartikan kesunyian dan kesepian. Warna yang digunakannya pun sangat terlihat kontras satu sama lainnya. 


4. HARMONY

    Karya yang berjudul "Harmony" dengan keterangan "...And they lived happily ever after. The end?" memiliki ukuran 100 × 120 cm dengan mix media di atas kanvas. Karya ini memiliki aliran Fauvisme. Yang dimana bisa dilihat dari penggunaan warna yang mencolok dengan objek asli di dunia nyata. Seperti warna kulit dan baju yang dibuat bewarna warni dengan warna yang kontras. Namun detail yang diberika seperti objek burung, juga wajah akurat dengan aslinya. Dalam karya ini sang seniman mencoba untuk menyampaikan pesan keharmonisan.


5. WHAT ARE YOU MADE OF?

    Karya yang berjudul "What are you made for?" dengan ukuran 130 × 150 cm ini dibuat di dengan mix media di atas kanvas. Karya ini memiliki keterangan "...One builds his house of straw, one builds his house of sticks, and one builds his house of bricks. Big bad wolf come and blows all three houses. Which house is still standing?...". Karya ini memiliki aliran Surealisme yang dimana bisa dilihat dari adanya tumpang tindih wajah yang digambarkan. Kemudian juga terlihat seperti sosok tersebut sedang melepas kulit wajahnya. Warna yang digunakan pun kontras. 


6. HOME, FRIENDS, & FOES

 

    Karya yang satu ini adalah karya yang paling unik diantara karya lainnya menurut saya. Karya yang berjudul "Home, Friends, & Foes" ini memiliki keterangan "The home that shape us, in time we will show it to the world". Karya ini memiliki ukuran 200 × 104 cm, dengan media cat semprot dan benda yang ditemukan yang di aplikasikan di atas papan kayu lapis. Karya ini memiliki aliran Ekspresionisme yang dapat dilihat pada goresan cat semprotnya yang ekspresif. Kemudian karya ini juga menggunakan teknik Kolase, yang dimana sang seniman mencoba untuk menempelkan berbagai benda kedalam satu frame hingga menciptakan suatu karya yang baru. Dalam kolase tersebut sang seniman menggunakan bahan-bahan yang biasanya ada dirumah, seperti permainan lego, korek api gas, sendok plastik, gunting, pasta gigi, berbagai macam tutup botol, dan lain-lain. Dari kolase tersebut dapat dilihat sang seniman menciptakan sesosok wajah anak laki-laki. 


Itu dia 6 macam karya dari TuTu yang sangat cukup menarik bagi saya di dalam pameran tersebut. Yang saya amati, TuTu menggunakan banyak aliran seni, namun yang dominan ialah Surealisme dan Fauvisme. Dengan melakukan perjalanan ini, saya jadi lebih mengerti bagaimana cara memahami sebuah seni. Saya mendapat banyak pengetahuan dan wawasan dari adanya perjalanan ini.


Dokumentasi dengan karya:



Comments

Popular posts from this blog

Mencari Referensi-Referensi Yang Relevan

5 Pertanyaan Pentingnya Seni dalam Diri

Teori Mimesis dan Teori Significant Form